Misi kedua alias bisnis Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Pacitan belum tercapai yakni, menghasilkan laba, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan berkontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD). Sebab target pendapatan perusahaan pada 2023 lalu tidak terealisasi, hanya membukukan pendapatan Rp 17 miliar atau kurang Rp 1 miliar dari target Rp 18 miliar.
Capaian sekitar 92 persen, Memang, badan usaha milik daerah (BUMD) belum dibebani setor ke PAD. Sebab, target layanannya belum memenuhi syarat. Wajib setor deviden jika layanan mencapai 80 persen sambungan rumah (SR) warga perkotaan dan 60 persen perdesaan. Dua kecamatan Tegalombo dan Bandar belum ter-cover karena faktor geografis.
Tahun ini target PERUMDAM dinaikkan. Pertimbangannya karena kinerja Perumdam tahun lalu dinilai cukup bagus. Targetnya naik sedikit dari tahun lalu, masih di angka Rp 18-an miliar.
Upaya mendongkrak pendapatan belum diikuti penyesuaian tarif berlangganan, meski belum berubah sejak 10 tahun terakhir. Hingga kini tarif layanan air minum Perumdam masih tetap Rp 4.200 per meter kubik. Tiap bulan pelanggan dipatok biaya dasar Rp 42 ribu. Biaya dasar tersebut sebagai pengganti layanan jatah 10 meter kubik yang dialirkan PERUMDAM ke rumah pelanggan. Bila konsumsi air melebihi jatah tersebut, setiap meter kubiknya dihargai Rp 4200 hingga akhir bulan. Hitungannya sama setiap meter kubik.
Pendapatan tahun lalu itu untuk perawatan dan kebutuhan lainnya. Terlebih saat kemarau panjang yang memerlukan banyak perawatan akibat kerusakan alat. Kami terus bekerja maksimal untk meningkatkan pendapatan perusahaan.
Misi kedua alias bisnis Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Pacitan belum tercapai yakni, menghasilkan laba, meningkatkan ...
Perusahaan Umum Daerah Air Minum ( PERUMDAM ) Pacitan menargetkan pemanfaatan air baku dari Waduk Tukul di Kecamatan Arjosari mulai difungsikan ...
Menjelang akhir tahun 2023, pendapatan PDAM Pacitan mencapai Rp14 miliar. Dari total tersebut Direktur PDAM Pacitan Agus Suseno menyatakan ...