Antisipasi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan kekurangan persediaan air bersih, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) lakukan persiapan dropping air yang diperlukan masyarakat rawan kekeringan. Sesuai data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) perkiraan puncak musim kemarau di Pacitan akan terjadi hingga pertengahan bulan Agustus mendatang. Kepala Bagian Hubungan Pelanggan, Suyadi memastikan ketersediaan air di Pacitan masih cukup tidak seperti tahun-tahun lalu, melihat prediksi BMKG musim kemarau Pacitan hanya sampai pertengahan bulan Agustus 2021.
Semua masyarakat tentu menginginkan masing-masing rumahnya tersedia air dari PDAM. Namun selain kondisi demografi Pacitan yang berbukit-bukit, anggaran yang sangat besar masih menjadi kendala. Saat ini, kami akan tetap fokuskan dropping air pada titik daerah yang belum tersentuh oleh layanan PDAM. Selain itu, potensi bertambahnya jumlah daerah yang mengalami kekeringan disebabkan karena semakin menyusutnya sumber air dari pegunungan.
Saat ini dari di internal PDAM Pacitan belum ada penambahan pipa jaringan, karena pipa yang kita butuhkan terbuat harus dari besi, tentu ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Harapan kami agar masyarakat lebih peduli terhadap hutan yang menjadi sumber utama air baku, dengan penanaman pohon yang bisa menyimpan sumber air, juga harus bisa mempertimbangkan dampak dari penebangan pohon liar di hutan.
Misi kedua alias bisnis Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Pacitan belum tercapai yakni, menghasilkan laba, meningkatkan ...
Perusahaan Umum Daerah Air Minum ( PERUMDAM ) Pacitan menargetkan pemanfaatan air baku dari Waduk Tukul di Kecamatan Arjosari mulai difungsikan ...
Menjelang akhir tahun 2023, pendapatan PDAM Pacitan mencapai Rp14 miliar. Dari total tersebut Direktur PDAM Pacitan Agus Suseno menyatakan ...