Musim kemarau di tahun 2020 ini membuat sejumlah wilayah terpapar kekeringan. Sumber-sumber air terus menyusut. Seperti di Embung Suruh,Donorojo. Kondisi itu menyebabkan pasokan air ke pelanggan terbatas dan ketersediaan air baku di wilayah Donorojo menipis. Saat ini debit aliran air di wilayah tersebut hanya 20 liter per detik dari satu unit pengolahan (intake) dan tiga sumur bor dalam. Dampaknya, banyak keluhan dari pelanggan soal pasokan air. Tercatat ada beberapa wilayah Donorojo yang mengeluh aliran air ke rumah mereka kecil.
Mengatasi persoalan tersebut PDAM coba menerapkan sistem blok atau giliran, karena ini memang faktor alam bukan lantaran kesalahan teknis dari PDAM.
PDAM bersama BPBD telah berusaha mencari solusi alternatif untuk mengatasi masalah ketersediaan air baku di wilayah Donorojo. Termasuk di antaranya menormalisasi Embung Suruh. Sehingga bisa menampung lebih banyak air ketika musim hujan dan juga berusaha mencari sumber air baru lainnya.
Lantas bagaimana dengan pasokan air ke pelanggan yang berada di Kecamatan Pacitan? selama musim kemarau saat ini pasokan air bersih ke pelanggan masih lancar. Meskipun hanya bisa menyerap sekitar 75 persen dari sumber air baku Sungai Grindulu. Pasalnya, debit air sungai terbesar di Pacitan itu saat ini juga menyusut menjadi 200 liter per detik. Dari Sungai Grindulu tidak bisa 100 persen terserap karena butuh untuk pengolahan, pengurasan dan filtrasi.
Misi kedua alias bisnis Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Pacitan belum tercapai yakni, menghasilkan laba, meningkatkan ...
Perusahaan Umum Daerah Air Minum ( PERUMDAM ) Pacitan menargetkan pemanfaatan air baku dari Waduk Tukul di Kecamatan Arjosari mulai difungsikan ...
Menjelang akhir tahun 2023, pendapatan PDAM Pacitan mencapai Rp14 miliar. Dari total tersebut Direktur PDAM Pacitan Agus Suseno menyatakan ...