Menjelang akhir tahun 2023, pendapatan PDAM Pacitan mencapai Rp14 miliar. Dari total tersebut Direktur PDAM Pacitan Agus Suseno menyatakan belum memenuhi target pendapatan alias baru mencapai 80 persen dari perencanaan Rp16 miliar. Untuk saat ini mencapai 80 persen atau Rp14 miliar, dari target yang kami rencanakan di tahun 2023 ini sebesar Rp16 miliar.
Meskipun nilainya besar, Agus menyatakan anggaran tersebut masih dipergunakan untuk perawatan dan kebutuhan perusahaan lainnya, terlebih saat ini kemarau panjang yang memerlukan perawatan banyak akibat kerusakan alat, tentunya nilai segitu masih untuk operasional keseluruhan. Tahun 2023 ini juga banyak untuk perawatan alat agar bisa lancar.
Soal apakah nanti PDAM Pacitan akan berkontribusi untuk disetorkan pada kas daerah, direktur belum bisa memastikan masih menunggu akhir tahun 2023, sementara ini masih dipergunakan untuk pembenahan dan operasional, masih menunggu akhir tahun 2023, kalau nanti itu memang ada sisa pasti disetorkan. Namun, sementara ini masih kami pergunakan untuk operasional dan perbaikan alat.
Ke depannya PDAM Pacitan akan terbantu dengan adanya kerjasama dari waduk tukul yang ada di Kecamatan Arjosari. Setidaknya dapat mencukupi di beberapa wilayah Arjosari, Pacitan dan Kebonagung. Ini sudah menjalin komunikasi untuk kerjasama dengan waduk tukul, yang mana nanti dapat mensuplay kebutuhan air di Arjosari, Pacitan dan Kebonagung.
Maka dari itu selain kebutuhan air bersih masyarakat tercukupi pun pendapatan daerah dari PDAM secara otomatie bertambah signifikan. Sudah ada komunikasi, saat ini kan masih masa penyelesaian pengerjaan. Nanti dengan adanya air dari Waduk Tukul akan mencukupi kebutuhan pun pendapatan makin meningkat.
Perusahaan Umum Daerah Air Minum ( PERUMDAM ) Pacitan menargetkan pemanfaatan air baku dari Waduk Tukul di Kecamatan Arjosari mulai difungsikan ...
Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pacitan belum mereda. Pada 04 Oktober 2023 kemarin giliran lahan di ...
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Pacitan berubah nama. Badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut kini menjadi&...